Pantai Karang Hawu – Cisolok, Teluk Pelabuhan Ratu - Sukabumi

Berselancar di Pantai Karang Hawu - Cisolok

Perayaan tahun baru 2013 yang lalu kami lewatkan dengan berwisata di Pantai Karang Hawu – Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi. Sebuah pantai indah di kawasan teluk Pelabuhan Ratu.


Pantai Karang Hawu - Cisolok

Seminggu sebelum tanggal 31 Desember 2012, secara spontan kami sekeluarga ingin mengunjungi Pelabuhan Ratu. Pertimbangannya adalah lokasi wisata ini belum pernah kami kunjungi dan letaknya tidak terlalu jauh dari Jakarta, sekitar 6 jam perjalanan mobil (kurang lebih 160 km). Namun mengingat saat itu ‘peak season’, butuh strategi tersendiri untuk dapat penginapan.


Blusukan

Setelah beberapa hotel kami telepon ternyata benar dugaan kami, sudah penuh sampai awal Januari 2013. Tak puas dengan jawaban-jawaban itu, akhirnya kami coba googling, didapat informasi bahwa sepanjang pantai di kawasan ini tersedia banyak penginapan, mulai yang berbintang seperti Inna Beach Hotel, Bayu Amrta, Desa Resort, Agusta dan lain-lain sampai yang kelas melati seperti Kemala, Cempaka Ratu, Sunset Plaza Hotel. Di sini juga banyak terdapat vila resmi maupun rumah-rumah penduduk yang boleh disewa.

Dari data di internet tersebut, kami berenam (suami, istri, anak-anak 11, 5 dan 3 tahun serta seorang baby sitter)  pada hari Minggu 30 Desember 2012 pagi jam 05.30 WIB ‘nekat’ berangkat dari rumah di Jakarta Barat menuju ke pantai Karang Hawu, 14 km arah barat dari kota Kecamatan Pelabuhan Ratu (saran kami untuk berwisata ke arah Sukabumi Anda harus berangkat pagi-pagi sekali, lebih ideal sebelum adzan subuh, karena ada tiga pasar yang jadi biang kemacetan).

Kontijensi (option) kami adalah kalaupun tidak dapat hotel di kawasan pantai,  kami akan langsung cari ke kota Sukabumi atau sekalian pulang balik ke Jakarta, maklum kami bawa balita, masalah akomodasi harus benar-benar ‘safe’.

Alhamdulillah, ‘kenekatan’ akhirnya berbuah keluar-masuk hotel, penginapan dan vila (he..he..he...). Satu persatu kami datangi untuk menanyakan ketersediaan kamar. Beberapa masih punya kamar, namun kami belum ‘sreg’. Spesifikasi penginapan yang kami prioritaskan adalah yang berada di tepi pantai berpasir. Karena ada beberapa hotel yang berada di seberang jalan, atau punya pantai tapi berbatu. Ada juga yang punya pantai tapi harus berjalan beberapa ratus meter.

Dari hasil ‘blusukan’ ini, kami dapat kesimpulan, secara umum tarif di sini relatif terjangkau berkisar 250 ribu sampai kisaran satu jutaan Rupiah (untuk villa besar berkapasitas  8-10 orang).

Persis di depan pantai Karang Hawu malah ada penginapan terbuka (seperti teras-teras rumah), dengan tarif 50 ribu/malam dengan kapasitas 4 orang perpetak. Menurut penjaga penginapan, tempat ini selalu full booking untuk akhir pekan sepanjang tahun, karena banyak ‘bikers’/ klub/geng motor yang menginap di sini.

Setelah kurang lebih satu jam ‘bergerilya’ akhirnya kami dapat sebuah penginapan bernama Villa Philita yang lumayan strategis. Di depan villa langsung pantai. Sewanya cukup murah hanya 350 ribu/malam di tahun baru/lebaran (peak season) atau 250 ribu/malam di weekend/weekday biasa. Vila ini terletak kurang lebih 200 meter dari tempat wisata pantai Karang Hawu. 

Di depan vila membujur pantai sepanjang kurang lebih 2 km, menyatu dengan penginapan-penginapan lainya, termasuk dengan tempat wisata pantai Karang Hawu.


Villa Philita
Di sini pantainya berpasir abu-abu kehitaman, ada beberapa yang berbatu, namun secara umum terlihat indah, karena ada latar belakang bukit-bukit membentuk tapal kuda teluk Pelabuhan Ratu.

Ada satu hal yang perlu Anda ketahui adalah ombak di sini tergolong ‘ganas’, ketinggiannya tinggi bisa mencapai 2-3 meter, harap berhati-hati bagi yang membawa balita atau anak-anak. Saran kami sebaiknya tidak bermain di bibir pantai (pertemuan air dan daratan), cukup 50 meter dari air. Bagi Anda yang sudah dewasa silakan saja bermain tapi tetap perlu waspada.

Demi keamanan dan kenyaman, pantai ini juga dijaga oleh sebuah tim balawisata (lifeguard), mereka berjaga di sebuah pos di pinggir pantai. Kehadiran mereka cukup membantu. Beberapa kali kami dengar mereka meneriakan peringatan bagi mereka yang berenang terlalu jauh (area berbahaya). Mereka juga mengingatkan (melalui pengeras suara) bila ada ombak besar datang.


Fasilitas di Karang Hawu 

Secara umum, fasilitas yang terdapat di Karang Hawu relatif lengkap, ada Alfamart, Indomaret, ATM (BCA) pasar tradisional (pasar Pejagan) dan lain-lain. Namun untuk sinyal  3G boleh dibilang tidak tersedia. Tapi tak usah bingung, untuk pengguna handphone/internet/blackberry, Anda bisa menggunakan jaringan 2G. Lumayanlah.

Urusan perut bagaimana?. Tak usah khawatir, beberapa pedagang bakso (daging sapi campur ikan), bubur ayam, mie ayam selalu siap melayani,  dari pagi sampai malam hari. Lho koq itu-itu saja menunya? Ikan bakarnya mana?. 


Wisata Kuliner

Tak salah lagi, Pelabuhan Ratu adalah 'surganya' seafood. Di sepanjang pantai berderet beberapa rumah makan yang relatif besar. Mulai dari kota Pelabuhan Ratu sampai ke Karang Hawu - Cisolok. Anda jangan terburu-buru masuk/makan ke sebuah rumah makan, pilih-pilih dulu yang kira-kira representatif. Kami rekomendasikan rumah-rumah makan yang berada di km 2 dari arah Pelabuhan Ratu menuju Karang Hawu (sebelah kiri jalan). Mereka berjajar, sehingga memudahkan Anda dalam memilih resto yang kira-kira sreg di hati.


Trik Makan Seafood Hemat  

Seafood adalah yang terkenal 'mahal'. Nah agar Anda dapat menu-menu yang lebih fresh dan lengkap (ikan segar, ikan asin, cumi, udang, lobster, kepiting, rajungan dan lain-lain), namun tetap bisa berhemat, Anda bisa mencoba cara-cara di bawah ini.

Pertama berbelanjalah bahan-bahan mentah di tempat pelelangan ikan (TPI). Ada 2 TPI yang lumayan besar/lengkap. Pertama ketika Anda berada di kota Pelabuhan Ratu ada sebuah TPI besar (TPI Pelabuhan Ratu), letaknya di pinggir jalan sebelah kiri, pasti Anda melewatinya. Di sini cukup atraktif ‘display’ dagangannya, suasananya mirip dengan yang di pasar Muara Angke Jakarta. Ikan dan lain-lain dipajang bertumpuk-tumpuk menarik sekali. Bahkan kepitingnya masih terlihat ‘ganas’ alias masih hidup segar bugar.

Atau bisa juga Anda ke TPI Pejagan, kurang lebih 2 km dari pantai Karang Hawu ke arah barat. Harga-harga hasil laut di TPI-TPI ini (Pelabuhan Ratu dan Pejagan)  tidak jauh berbeda dengan harga di Jakarta, maklum namanya tempat wisata, pasti dimahalin. Tapi kalau Anda pandai menawar masih bisalah dapat yang sedikit lebih murah. (Konon hasil laut ini bukan asli dari Pelabuhan Ratu, terutama saat musim angin barat/ paceklik sekitar bulan Desember-Januari, mereka mendatangkannya dari tempat-tempat yang jauh seperti dari Jawa Tengah, atau pantai Ujung Genteng yang jaraknya 160 km atau bahkan dari Muara Angke Jakarta!).

Kedua, setelah Anda puas berbelanja, bahan-bahan tersebut bisa Anda serahkan ke warung/rumah makan resto ikan bakar yang ada di situ untuk dimasak. Kalau kemarin, kami serahkan ke resto hotel Pantai Mutiara-berada di seberang vila, ongkosnya 20 ribu/kg (cukup murah bukan?!), dan masakan hotel ini sangat kami rekomendasikan, nyummy sekali.  


Malam Tahun Baru 2013

Akhirnya tibalah malam yang dinantikan, malam tahun baruan tanggal 31 Desember 2012. Cukup meriah pesta kembang api di udara dari para pengunjung pantai, dimulai dari pukul 22.00 sampai 00.30 WIB seakan tiada habisnya. Jalanan Cisolok – Pelabuhan Ratu (depan vila) yang biasanya sepi, malam itu macet total. Heboh juga tahun baruan di sini. Kapan Anda berlibur ke sini?

Cintai Wisata Indonesia

(oleh: Jokisoft)